English EN Indonesian ID

Cara Beternak Merak


Siapa yang tidak mengenal jenis unggas yang satu ini, Merak. Penampilannya yang menawan dengan bentuk dan warna bulunya yang indah menjadikan merak menyandang predikat sebagai salah satu burung tercantik di dunia. Burung merak termasuk dalam keluarga ayam hutan (pheasant), Phasianidae dengan genus Pavo dan Afropavo. Yang termasuk genus Pavo adalah Merak India (Merak Biru dan Merak Putih) yang diberi nama ilmiah Pavo Cristatus, sedangkan yang termasuk dalam genus Afropavo adalah Merak Kongo (Afropavo Congensis).

Karena keindahan yang dimilikinya banyak para pecinta hewan kemudian tertarik untuk memelihara bahkan mengembangbiakan merak ini. Merak biru jantan dewasa memiliki ukuran tubuh yang cukup besar dengan panjang mencapai 230 cm. Sementara merak hijau panjangnya bisa mencapai 300 cm. Sedangkan Merak Kongo memiliki ukuran lebih kecil dibanding merak hijau dan Merak India. Keindahan bentuk dan pesona warna pada ekor merak jantan akan terlihat ketika musim berkembang biak telah tiba. Merak jantan akan mengembangkan ekornya sehingga menyerupai kipas yang terbentang untuk menarik merak betina.

Apa Makanan Burung Merak?

Saat melihat kemewahan yang tampak pada seekor merak, tak ayal setiap orang pasti akan mengira bahwa merak memerlukan perawatan khusus yang cukup merogoh kocek cukup dalam, namun tidak demikian kenyataannya. Makanan merak cukup sederhana. Pada dasarnya karena termasuk hewan omnivore merak biasa memakan dedaunan, biji-bijian, serangga dan hewan kecil lainnya. Selain itu merak juga bisa diberi makanan berupa konsentrat atau voer yang dicampur dengan irisan sayuran segar. Pemberikan makan pada merak sebaiknya dilakukan 2 kali sehari. Sebagai makanan tambahan bisa diberikan jenis ulat seperti ulat Hongkong, ulat daun dan lainnya atau bisa juga diberikan kadal kecil dan jangkrik serta biji-bijian berupa jagung giling, atau beras merah giling. Sumber-sumber makanan tersebut sangat mudah didapat di sekitar kita. Kemudian ukuran tempat pakan yang ideal adalah berbentuk persegi panjang dengan tinggi kurang lebih sekitar 5 – 10 cm, dan terbuat dari bahan kayu atau plastik.

Cara Memberi Makan Merak

Sayuran yang sudah dibersihkan dan diiris dimasukan ke dalam wadah besar yang didalamnya sudah terdapat konsentrat atau voer. Sayuran bisa berupa sawi, kangkung dan lain sebagainya. Berikan sedikit air kemudian diaduk sampai rata. Bisa juga dicampurkan dengan bekatul atau dedak halus yang masih terdapat buliran padi. Aduk hingga rata dan berikan kepada merak. Wadah makan dan minum merak sebaiknya diletakkan pada tempat yang mudah dijangkau oleh merak.

Kandang Merak

Karena merak merupakan hewan poligami, seekor jantan bisa membuahi beberapa betina, maka jika ingin beternak merak fartor rasio atau perbandingan antara merak jantan dewasa dan merak betina dewasa menjadi hal yang sangat perlu untuk dipertimbangkan.

Rasio ideal untuk pengembangbiakan merak adalah 1:3 (1 jantan dengan 3 betina) atau 1:4 (1 jantan dengan 4 betina). Untuk perbandingan ideal ini luas kandang yang dibutuhkan kurang lebih 5 m x 5 m, dengan tinggi 3 m.

Berikutnya untuk rasio minimal memiliki perbandingan 1:2 (1 jantan dengan 2 betina). Luas kandang yang diperlukan bisa lebih kecil dari rasio ideal yakni 3 m x 3 m, tinggi 3 m.

Pagar kandang disarankan terbuat dari anyaman kawat dengan bangunan pondasi atau dinding setinggi kurang lebih 50 cm. Dinding tersebut bisa dibangun dengan menggunakan batako.

Merak membutuhkan kenyamanan agar bisa berkembangbiak secara maksimal, untuk itu disarankan di dalam kandang agar diberi batang pohon yang dapat digunakan untuk bertengger bagi merak-merak tersebut. Kemudian bagian lantai atau dasar kandang ditutupi dengan pasir, karena dengan pasir kelembaban kandang akan terjaga. Jika hanya berupa tanah biasa, di saat musim hujan kandang merak akan terasa lebih lembab dan ini bisa menyebabkan merak mudah terserang sakit flu atau demam. Pasir juga sangat bermanfaat untuk membuat kotoran merak yang ada menjadi lekas kering dan hancur. Jika kotoran merak dalam keadaan basah dan tidak hancur akan mengakibatkan munculnya bakteri dan jamur yang dapat mempengaruhi kesehatan merak.

Sesekali merak juga sangat menyukai mandi pasir. Hal ini dilakukan oleh merak untuk menghilangkan kutu-kutu yang ada pada tubuh mereka. Jika memungkinkan bisa diberikan juga beberapa tumbuhan dan bebatuan kali yang kecil di dalam kandang untuk merak bermain.

Masa Produksi Merak

Secara alami merak memiliki fase produksi sekali per musim. Musim produksi merak berlangsung selama 6 bulan berkisar antara bulan Agustus – Februari. Dalam satu musim burung merak bisa mengalami 3 – 4 kali masa pemijahan. Dalam sekali masa bertelur Merak India (Merak Biru dan Merak Putih) bisa menghasilkan 4 – 8 butir telur, sedangkan Merak Hijau (Merak Jawa) jumlah telur yang dihasilkan cenderung lebih sedikit yakni berkisar 3 – 6 butir telur. Jarak telur pertama dengan telur berikutnya yang dihasilkan sekitar 2 – 3 hari. Sedangkan masa pengeraman oleh induk merak memakan waktu rata-rata 28 hari.

Jika merak berkembang biak secara alami akan memerlukan waktu yang cukup lama menuju fase produksi berikutnya yakni berkisar 4 bulan. Misalkan satu ekor betina menghasilkan 5 telur dengan jarak pemijahan 2 hari maka waktu yang dibutuhkan adalah 10 hari untuk mencapai proses bertelur selesai. Setelah itu merak akan melakukan pengeraman telur-telurnya yang rata-rata memerlukan waktu 28 hari. Kemudian telur-telur tersebut menetas menjadi anak-anak merak yang memerlukan pengasuhan dari sang induk hingga usia 3 bulan, ini adalah usia rata-rata merak bisa disapih atau dipisahkan dari induknya. Dari semua itu total waktu yang dibutuhkan oleh seekor merak betina untuk berproduksi adalah sekitar 4 bulan. Baru setelah itu merak akan memasuki periode produksi berikutnya. Waktu yang relatif tidak sebentar untuk produksi telur yang tak begitu banyak. Hal tersebut yang sering membuat membuat masyarakat menilai bahwa merak hanya bisa berproduksi sekali dalam setahun.

Untuk menghasilkan telur yang lebih banyak, penangkar merak memiliki kiat khusus agar merak bisa menghasilkan telur lebih banyak daripada perkembangbiakan alami seperti yang dilakukan oleh Mahasvin Farm. Mahasvin Farm menggunakan mesin inkubator untuk menetaskan telur-telur merak yang dihasilkan. Setiap kali induk merak bertelur, telur tersebut kemudian diambil dan dimasukan ke dalam mesin inkubator. Dengan demikian induk akan terus menghasilkan telur tanpa melakukan pengeraman sehingga jumlah telur yang dihasilkan akan lebih banyak rata-rata mencapai 15 – 20 butir telur dalam sekali masa produksi.

Anakan merak yang sudah menetas langsung dipindahkan ke dalam tempat pembesaran dengan suhu tertentu untuk penghangatan selama tiga atau empat bulan setelah itu bisa dipindahkan ke kandang.

Karena merak termasuk keluarga ayam hutan, maka perawatan anakan merak tidak sesulit perawatan anakan burung. Seperti pada umumnya ayam, begitu telur menetas anakan merak bisa makan sendiri. Mereka tidak memerlukan suapan atau lolohan dari sang induk untuk makan. Hal ini cukup memudahkan bagi penangkar merak.

Makanan dan Suplemen untuk Merak

Mahasvin Farm biasa memberikan voer ayam Bangkok sebagai makanan untuk anak merak. Hal ini karena voer ayam Bangkok memiliki kadar kalsium (Ca) yang lebih tinggi dari jenis voer lainnya. Mahasvin Farm menghindari untuk memberikan makanan atau voer dengan kadar protein yang tinggi seperti yang terkandung dalam voer ayam ternak (ayam broiler).

Voer ayam broiler bisa membuat merak mengalami kelebihan berat badan yang dapat mengakibatkan kaki merak menjadi bengkok bahkan resiko yang lebih parah adalah merak bisa mengalami kelumpuhan.

Sebagai makanan tambahan, di penangkaran merak Mahasvin Farm merak-merak juga diberi makanan yang mengandung zat besi (Fe) seperti jagung, beras merah, kacang hijau dan kacang tanah. Pemberian makanan yang mengandung zat besi (Fe) itu sangat bermanfaat untuk mencegah merak terkena anemia. Selain itu juga untuk menguatkan otot serta meningkatkan daya tahan tubuh.

Sementara untuk kebutuhan vitamin dan mineral alami lainnya, merak dapat diberikan makanan berupa buah-buahan seperti pepaya dan pisang serta sayuran hijau seperti sawi, bayam, kangkung dengan cara mengirisnya kecil-kecil agak mudah dimakan oleh merak.

Mahasvin Farm sangat menjaga kualitas pakan bagi merak-merak yang diternakkan. Pemberian Probiotik EM4 yang dicampurkan ke dalam minuman untuk merak dilakukan setiap hari. Probiotik EM4 (Effective Microorganisme 4) adalah kultur campuran dari mikroorganisme yang menguntungkan, yang bermanfaat untuk menjaga kualitas air dan meningkatkan pertumbuhan merak setelah meminumnya.

Untuk vitamin B kompleks diberikan melalui suntikan setiap dua minggu sekali sehingga sistem kekebalan dan nafsu makan merak kuat. Dengan demikian merak tidak mudah terjangkit penyakit seperti penyakit yang menyerang ayam pada umumnya.

Artikel Terbaru