English EN Indonesian ID

Jenis Merak

Burung merak terkenal sebagai burung tercantik karena keindahan warna pada bulunya. Pada umumnya merak disebut sebagai burung meskipun sebenarnya merak merupakan salah satu spesies dari familia ayam hutan (pheasant), Phasianidae. Merak termasuk ke dalam genus Pavo dan Afropavo. Peacock juga kerap digunakan oleh kebanyakan orang untuk menyebut merak secara umum. Namun sesungguhnya sebutan peacock diperuntukkan untuk menyebut merak jantan, sedangkan merak betina disebut peahens.
Selain memiliki warna bulu yang indah, merak juga memiliki ciri khas lain yakni ekor yang panjang yang jika dikembangkan tingginya akan melebihi tinggi tubuh merak itu sendiri. Ekor yang indah ini dimiliki khusus oleh merak jantan yang berfungsi untuk menarik perhatian merak betina ketika musim berkembang biak telah tiba. Panjang ekor merak itu sendiri bisa mencapai kurang lebih 230 centimeter. Pada setiap helai bulu pada ekor merak terdapat motif koin atau mata yang begitu indah. Dengan keindahan ini maka sangat pantas merak kerap dijadikan primadona bagi pecintanya.

Ada tiga jenis burung merak yang sering kita jumpai, di antaranya adalah:

1. Merak India
Dijuluki merak India karena asal atau habitat asli burung ini adalah di India yang kemudian menyebar ke berbagai belahan dunia termasuk Indonesia.

Ada dua jenis merak India yang kita kenal yaitu:
a. Merak Biru
Nama ilmiah merak biru adalah Pavo Cristatus. Disebut merak biru karena jenis ini memiliki bulu dengan warna dominan biru yang menawan terutama pada bagian kepala, leher, hingga sebagian badan dan ekornya. Warna bulunya pun mengkilap. Ciri ini dimiliki oleh merak biru jantan. Panjang ekor merak jantan bisa mencapai kurang lebih 230 centimeter.

Merak Biru

Sedangkan warna bulu pada merak biru betina berbeda dengan yang dipunyai merak jantan. Merak betina berwarna coklat agak kehijauan dengan garis-garis hitam dan tidak memiliki bulu-bulu ekor yang panjang seperti merak jantan.

b. Merak Putih
Istilah Pavo Cristatus juga diberikan sebagai nama ilmiah untuk menyebut jenis merak putih ini. Pada dasarnya bentuk tubuh merak putih ini sama seperti jenis merak lainnya, yang membedakan adalah warna bulu yang putih menyeluruh. Ada yang mengira bahwa merak putih ini adalah merak albino, tapi perkiraan itu tidak benar sama sekali. Merak putih adalah merak yang terlahir karena leucisme yaitu mutasi genetik yang menyebabkan hilangnya pigmentasi. Berbeda dengan merak albino, hal tersebut bisa dilihat pada beberapa bagian tubuhnya misalnya pada mata. Mata merak putih berwarna biru dan kulitnya pun berwarna, tidak pucat.

Merak Putih

Sama halnya dengan merak biru, keindahan bulu ekor juga hanya dimiliki oleh merak putih jantan. Untuk panjang bulu ekor merak putih jantan bisa mencapai kurang lebih 180 cm. Eyespot (titik mata) juga terdapat di setiap helai bulu ekornya. Bisa dibayangkan betapa anggun dan indahnya ketika merak putih jantan mengembangkan ekornya.

Merak putih betina memili warna bulu yang lebih cenderung coklat, abu atau krem, dan tidak memiliki bulu ekor yang panjang seperti merak putih jantan.

2. Merak Hijau
Merak hijau dengan nama ilmiah Pavo Muticus juga sering disebut sebagai Merak Jawa, karena selain di hutan terbuka di Republik Rakyat Tiongkok dan Indocina habitat asli merak hijau ini juga ditemukan di Pulau Jawa, Indonesia.

Merak Hijau

Seperti sebutannya merak hijau ini memiliki warna bulu yang dominan hijau keemasan dan biru pada sebagian kecil bulunya. Panjang badan hingga ekornya bisa mencapai 300 cm.

Keberadaan merak hijau ini semakin langka akibat perburuan liar. Untuk itu Badan Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) menetapkan merak hijau sebagai salah satu hewan yang dilindungi melalui Undang-Undang No. 7 Tahun 1999. Untuk itu proses kepemilikan merak hijau harus disertai dokumen-dokumen yang menjadi syarat kepemilikan yang sah.

3. Merak Kongo
Merak Kongo (Afropavo Congensis) merupakan satu-satunya burung dalam marga Afropavo. Merak Kongo juga sering disebut sebagai merak hitam. Bentuk tubuh merak ini menyerupai burung merak Pavo dari Asia. Merak Kongo dewasa memiliki ukuran yang cukup besar dengan panjang badan mencapai 70 cm.
Bulunya berwarna biru gelap dihiasi warna ungu dan hijau mengkilap, kulit leher berwarna merah dan jambul di kepalanya berwarna coklat.

Merak Kongo

Pada tahun 1936, Dr. James Chapin memperkenalkan merak Kongo sebagai spesies baru dalam dunia ilmu pengetahuan berdasarkan dua ekor spesimen yang terdapat di Museum Kongo di Belgia.
Keberadaan merak Kongo saat ini sangat terbatas, semua tak lepas dari hilangnya habitat dan juga perburuan liar. Sehingga jenis merak ini dievaluasikan sebagai rentan di dalam Daftar Merah Serikat Internasional Untuk Pelestarian Alam / Red List International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Penangkaran banyak dilakukan demi melestarikan spesies burung yang sangat indah ini. Salah satunya Mahasvin Farm yang merupakan penangkaran merak terbesar di Indonesia khususnya Pulau Jawa. Jenis merak yang dikembangbiakan di Mahasvin Farm adalah merak India (biru dan putih) serta merak hijau.

Artikel Terbaru